Selasa, 09 November 2010

ANALISA STRUKTUR PROGRAM LANJUTAN


 ANALISA  STRUKTUR PROGRAM LANJUTAN

 I. Struktur Program

A. Struktur Berurutan (Sequence Structure)

 Struktur Berurutan  adalah  struktur program  yang  paling
 sederhana.  Setiap  baris  program  akan  dikerjakan  secara
 urut  dari atas ke  bawah   maka   hanya   ada  satu  cara
 memulainya    yaitu dari  bagian  atas,  dan  cara   untuk
 keluarnya yaitu dari bagian bawah.


B.  Struktur Seleksi(Selection Structure)

 Struktur  seleksi  untuk  melakukan  proses  pengujian  pada
suatu kondisi dalam pengambilan keputusan. Kondisi adalah
suatu  syarat yang   mempunyai    nilai kebenaran  True  atau
False.

Ada beberapa macam struktur instruksi IF atau Sruktur
Seleksi yaitu :
Struktur seleksi dengan IF 
 1.  Statement   If  berguna   untuk   memilih   satu  dari  dua
kemungkinan     yang   ada.  terjadi  apabila  kita dihadapkan
pada suatu Kondisi dengan dua pilihan BENAR        /SALAH.
Bentuk Umum :
if  (kondisi)
pernyataan ;

2. Statement/Perintah IF ...... ELSE
Bentuk umum      :

if (kondisi)
perintah1;
else
perintah 2;
end-if

  3. Statement/Perintah Nested IF
     Pernyataan if yang berada dalam pernyataan if yang lain
     Bentuk umum         :
     if (syarat)
    if (syarat)
       ....perintah;
    else
       ....perintah;
     else
    if (syarat)
       ....perintah;
    else
       ....perintah;

Selain   menggunakan       instruksi   IF,  Struktur   Seleksi    juga   dapat
menggunakan instruksi Switch Case (Seleksi Ganda).
Untuk  masalah  tertentu  instruksi  Switch   Case  lebih  memberi  kejelasan
dibandingkan dengan instruksi IF.
Bentuk umum dari Switch Case

  Bentuk Umum :
 switch (ekspresi integer atau karakter)
 {
      case konstanta1:
          ...perintah;
          break;
      case konstanta2:
          ...perintah;
          break;
      default :
          ...perintah;
          break;
  }

 C. Struktur Perulangan ( Looping Structure )

Struktur  perulangan  akan  melakukan  proses  berulang  ulang
selama   selama   Kondisi  bernilai  True  atau  selama   kondisi
perulangan terpenuhi.
Dan   Kondisi   akan  berhenti   jika hanya   keadaan    berubah
menjadi false atau kondisi perulangan tidak terpenuhi.

 Struktur Perulangan terdiri dari :

Bentuk umum penulisan proses LOOP :

1. Statement  While
2. Statement  Do.....While
3. Statement  FOR
   a. Statement FOR Positif
   b.  Statement FOR Negatif
   c.  Statement FOR bersarang ( Nested Loop )


1. While

  Perulangan akan terus akan dilaksanakan selama syarat
  tersebut terpenuhi.
  Bentuk Umum :
  while (syarat)
  pernyataan ;

  2. Statement Do.....While
     Perulangan akan dilaksanakan terlebih dahulu dan
  pengujian perulangan  dilakukan belakangan.

  Bentuk Umum :
  do
  pernyataan;
  while (syarat);

3. Statement  For

Bentuk Umum :

For (inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai)

Inisialisasi : pemberian nilai awal

pengubah nilai : mengatur naik/turun

Contoh :

Untuk perulangan positif

for  (a =1; a<=10; ++a)

Untuk perulangan negatif

for  (a=10; a>=1; --a)

      Nested  For
         Perulangan for di dalam perulangan for lainnya.
Bentuk Umum :
For (inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai)
{

      For (inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai)
     {

            perintah ;

       }
   }
 II. Compiller Dan Interpreter

     Source    program     yang    telah  ditulis  dengan     bahasa
     pemrograman tingkat tinggi, tidak dimengerti oleh komputer
     karena   komputer    hanya    mengerti   bahasa    mesin.   Oleh
     sebab  itu  source  program  harus  di  terjemahkan  ke  dalam
     bahasa mesin terlebih dahulu sebelum dijalankan

Source program            Penterjemah             Machine language

  Terdapat 2(dua) jenis penterjemah yaitu :

   1. Compiller
       Compiller       merupakan         penerjemah         bahasa
       pemrograman yang menterjemahkan instruksi-instruksi
       dalam  satu  kesatuan  modul  ke  dalam  bahasa  mesin
       sehingga dihasilkan suatu file executable.

   2. Interpreter
       Interpreter      merupakan         penerjemah        bahasa
       pemrograman       yang   menterjemahkan      instruksi  demi
       instruksi pada saat eksekusi program.

Perbedaan kedua penerjemah diatas adalah :

           Interpreter                              Compiller

 1. Menterjemahkan instruksi                1. Menterjemahkan
      per instruksi                     secara            keseluruhan

                                        sekaligus.

 2. Source program tidak harius         2. Source program harus ditulis
   ditulis dengan lengkap               dengan lengkap.

  3. Bila terjadi kesalahan             3.  Bila terjadi kesalahan kompilasi,
      kompilasi, dapat langsung         source program harus dibenarkan
   dibetulkan secara interaktif.        dan proses kompilasi diulang
                                        kembali.

  4. Tidak menghasilkan obyek           4. Dihasilkan obyek program.
   program

   5. Tidak menghasilkan                5. Dihasilkan executable program,
        executable program karena       sehingga dapat dijalankan di
    langsung dijalankan pada            keadaan prompt sistem
    saat program diinterpretasi.


6. proses interpretasi          6. Proses kompilasi lama,
terasa cepat, karena tiap-      karena seklaigus
tiap instruksi langsung         menterjemahkan seluruh
dikerjakan dan dapat            instruksi program.
dilihat hasilnya

7. Source program terus         7. Source program sudah
dipergunakan karena tidak       tidak dipergunakan lagi
dihasilkan executable           untuk mengerjakan
program.                        program.

8.  Proses pengerjaan           8. Proses pengerjaan
program lebih lambat,            program lebih cepat, karena
karena setiap instruksi          executable program sudah
dikerjakan harus                dalam bahasa mesin
diinterpretasikan ulang
kembali.

9.  Keamanan dari               9.  Keamanan dari program
program kurang terjamin,         lebih terjamin, karena yang
karena yang selalu              dipergunakan executable
digunakan source                 program.
program.


III. Debugging Dan Bentuk Kesalahan program

Debugging adalah penghilangan semua kesalahan yang
ditemukan    pada    saat   pengujian.   Kesalahan     terjadi
karena kecerobohan desain logika dan pengkodean.

 Adapun macam-macam bentuk kesalahan program
 yaitu

       SYNTAX ERROR

  Bentuk    kesalahan    program    yang   disebabkan     karena
  kesalahan     didalam   hal   penulisan    instruksi  didalam
  program.

  Contoh.

     - Count  ( dalam bahasa C++ )

     - Retur ( dalam bahasa C++ )

     - dan lain-lain

                                                                                       11
                                                                             8/11/2010

     RUN TIME ERROR

    Bentuk kesalahan program yang disebabkan karena
adanya  proses  arithmathic  yang  ILLEGAL  /  tidak  bisa
diproses.

Contoh.

       - B = ( 0 / 3 )

       - Akar Minus

       - dan lain-lain

   LOGIC ERROR

Bentuk    kesalahan    program   yang   disebabkan     karena
HUMAN-ERROR-LOGIC             (kesalahan    logika   program
yang dibuat oleh programmer)

Contoh.

- Hasil / output program yang tidak sesuai

- Kesalahan program yang tidak dapat dideteksi

- dan lain-lain

                                                                                     12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar