Selasa, 09 November 2010

Ciri-ciri pemrograman terstruktur.


Ciri-ciri pemrograman terstruktur. 

       1.     Mengandung teknik pemecahan masalah yang tepat dan benar 

       2.     Memiliki algoritma pemecahan masalah yanag sederhana,                    standar da efektif. 

       3.     Penulisan program memiliki struktur logika yang benar dan                mudah dipahami 

       4.     Program hanya terdiri dari 3(tiga) struktur dasar, yaitu  struktur berurutan, struktur 
              seleksi dan struktur perulangan. 

       5.     Menghindari penggunaan pernyataan GOTO, yang akan menjadikan program tidak 
              terstruktur dengan baik. 

       6.    Biaya pengujian yang dibutuhkan rendah. 

       7.    Memliki dokumentasi yang baik 

       8.    Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan rendah. 

B.     Tujuan Pemrograman Terstruktur 

       1.      Meningkatkan kehandalan program 

       2.     Program mudah dibaca dan ditelusuri 

       3.     Menyederhanakan kerumitan program 

       4.     Lebih mudah dalam pemeliharaan program 

       5.     Meningkatkan produktivitas pemrograman 

Tipe File


Tipe File

I. Tipe dari file

   A. File Master

       a. File Referensi

      Data yang tetap dimana pengolahan terhadap data
      tersebut memerlukan waktu yang lama. Data yang
      terdapat pada file referensi ini sebagai contoh
      adalah file Mahasiswa, yang apabila akan diperbaiki
      (di edit) untuk jangka waktu yang lama, misalnya jika
      terjadi perbaikan  pada pengisian data untuk alamat
      (jika mahasiswa tersebut pindah alamat rumah)
      maka isi data pada alamat untuk mahasiswa yang
      bersangkutan harus diperbaiki

   b. File Dinamik

      Data    yang    ada    dalam    file  berubah     tergantung
      transaksi.    Misalkan    saja   file  mata    kuliah   yang
      didalamnya  terdapat  informasi  tentang  seluruh  mata
      kuliah yang terdapat di suatu lembaga pendidikan. Isi
      dari  file  mata  kuliah  dapat  di  perbaiki  (di  edit)  jika
      kondisi   yang    ada     dimasa    depan    mengharuskan
      adanya  pergantian  mata  kuliah  dengan  nama  mata
      kuliah   yang   baru   dan   sks  yang    juga  baru,   maka
      perbaikan     data  untuk    isi file mata    kuliah  mutlak
      dilakukan.  Hal  ini  yang  disebut  dengan  penyetaraan
      mata kuliah.

B. File Input (Transaksi)

   Berisi   data   masukkan      yang   berupa     data   transaksi
   dimana  data-data  tersebut  akan  diolah  oleh  komputer.
   Macam      file   transaksi    yang    ada    pada     lembaga
   pendidikan     adalah     file  ujian,   file  nilai   dan    file
   pembayaran       kuliah.   File  transaksi    akan    senatiasa
   mengalami     perubahan      sesuai   dengan    periode   waktu
   tertentu


C. File Laporan

     Berisi  informasi  yang  akan  ditampilkan.  File  ini  berisi
     informasi yang akan ditampilkan dalam sebuah laporan.
     Isi  dari  Laporan  yang dihasilkan  biasanya  berasal  dari
     penggabungan file master dan file transaksi, tetapi tidak
     semua  isi  dari  file-file  tersebut  ditampilkan,  melainkan
     hanya  informasi  tertentu  saja  yang  ditampilkan  sesuai
     dengan laporan yang diinginkan.

D. File Sejarah (History)

    File sejarah   disebut  juga  sebagai   file arsip  yaitu  file
   yang berisi data-data dimasa lalu yang sudah tidak aktif
   lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan di masa yang
   akan datang atau sebagai dokumentasi.


E. File Backup (Pelindung)

     Berisi  salinan  data-data  yang  masih  aktif  di  database
     pada   suatu  waktu   tertentu. File ini berisikan  salinan
     (Copy)  dari  suatu  file entah  file master   maupun    file
     transaksi. Adapun    isi (informasi)  dari file backup   ini
     sama    persis  dengan    file  aslinya.  Jika  ada    yang
     diperbaiki maka    hasil perbaikan   data   tersebut  harus
     dibuatkan kembali backup dari file yang diperbaiki.

   F. File Kerja (Temporary File)

   Berisi   data-data    hasil   pemrosesan      yang    bersifat
   sementara.  File  ini  berisi  data  yang  sifatnya  sementara
   (tidak permanent) dalam arti hanya numpang lewat saja,
   tetapi file ini dapat  berfungsi  untuk   mempercepat     dan
   optimalisasi dari pengolahan data.


G. File Library

  Berisi  program-program  aplikasi  atau  utility  program.  File
  ini berisi program-program     bantu   yang   dapat  berfungsi
  untuk   mempercepat     dan   optimalisasi   dari  pengolahan
  data.  Misalkan   dalam   file gaji yang   mana    mempunyai
  keterhubungan     dengan    file pendidikan   pegawai   (untuk
  mencari  jenjang  pendidikan  dari  seorang  karyawan),  file
  absensi  (untuk  megetahui  data  kehadiran  pegawai)  dan
  file lembur  (untuk  mengetahui     intensitas kelebihan   jam
  kerja yang dimiliki oleh seorang pegawai).

Organisasi dan Akses File


Organisasi dan Akses File

I. ORGANISASI & AKSES FILE

  Ada beberapa tipe organisasi file data yang digunakan,
  yaitu susunan berurutan (sequential), berurutan diindeks
  (indexed sequential), acak (random), dan acak diindeks
  (  indexed  random  ).  Tujuan  organisasi  data  di  dalam
  pemrograman terstruktur adalah :
  Untuk    menyediakan     sarana   pencarian    record  bagi
  pengolahan, seleksi, atau penyaringan.
  Memudahkan penciptaan atau pemeliharaan file .

  Organisasi file data harus mempertimbangkan beberapa hal
  penting, yaitu sebagai berikut :
  1. Kemudahan dalam penyimpanan dan pengambilan data.
  2. Kecepatan akses data/ efisiensi akses.
  3. Efisiensi penggunaan media penyimpanan (storage
     device).

  Menurut penggunaannya ada 2 cara :
  1.Batch;
  Suatu proses yang dilakukan secara group atau kelompok.
  2. Interactive;
  Suatu proses yang dilakukan secara satu persatu, yaitu record demi
  record

Terdapat dua jenis alat penyimpanan data file yang digunakan,
yaitu
  1.  Piransi Akses Serial ( Squential Access Storage Device
  atau SASD). Alat penyimpanan dengan penyusunan dan
  pembacaan data secara berurut yaitu satu catatan mengikuti
  catatan lain.

  Contoh peralatan yang termasuk jenis ini adalah magnetic
  tape dan pita magnetic. Ciri - ciri dari piranti ini adalah
  sebagai berikut :
 a. Proses pembacaan rekaman harus berurutan.
 b. Tidak ada pengamatan.
 c. Data disimpan dalam blok – blok.
 d. Proses write hanya bisa dilakukan sekali saja.
e. Kecepatan akses datanya, sangat tergantung pada:
1. Kerapatan pita ( char/inci ).
2. Kecepatan pita ( inci/detik ).
3. Lebar celah / gap antar blok.

Keuntungan dan kerugian SASD:
Keuntungan:
Merupakan organisasi file yang sederhana.
Jarak setiap aplikasi yang tersimpan sangat jelas.
Metode penyimpanan didalam memory sangat sederhana,
sehingga efisien untuk menyimpan record yang besar.
Sangat murah untuk digunakan, sebab medianya cukup
menggunakan magnetic tape.

Kerugian:
Seandainya diperlukan perubahan data, maka seluruh record
yang tersimpan didalam master file, harus semuanya diproses.
Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted).
Posisi data yang tersimpan sangat sulit untuk up-to-date, sebab
master file hanya bisa berubah saat proses selesai dilakukan.
Tidak dapat dilakukan pembacaan secara langsung.


2.Piranti Akses Direct ( Direct Access Storage Device atau
DASD).
Alat penyimpanan dengan penyusunan dan pembacaan
datanya langsung pada posisinya.
Contoh piranti akses tipe direct adalah cakram magnetic
(magnetic disk) yang terdiri dari hard disk atau floppy disk.
Piranti ini mempunyai ciri :
a. Pembacaan rekaman tidak harus urut.
b. Mempunyai alamat.
c. Data dapat disimpan dalam karakter atau blok.
d. Proses write dapat dilakukan beberapa kali

Keuntungan DASD:
Access secara langsung dengan tanpa harus membaca
seluruh data yang dimilikinya .
Tiga  metode    susunan    organisasi   data   file dalam     media
penyimpanan fisik yang lazim untuk digunakan, yaitu sebagai
berikut :
1.Sequential
Metodeinimemilikiciri-cirisebagaiberikut:
    •Rekamandisimpanberurutan.
    •Pencarianrecordtertentudilakukansecaraberurutandari
    awal
    •Metode ini baik untuk digunakan sebagai penyimpanan
    yangbersifatperiodikdanmenyeluruh(backUp).

 2.  Random.
 Dalam metode ini kunci rekaman ditransformasikan ke
 alamat penyimpanan dalam media fisik secara acak
 (random). Metode ini akan menimbulkan beberapa
 masalah, yaitu adanya alamat yang muncul lebih dari satu
 kali, dan ada alamat yang tidak pernah muncul sama sekali.
 Permasalahan seperti ini diatasi dengan teknik overflow
 location, yaitu dengan menggunakan alamat yang ada
 disampingnya.

3. Indexed Sequential.
Metode ini memilki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Merupakan gabungan sequential dan random
b. Record disimpan secara sequential dan menggunakan
kunci.
c. Masing-masing record diberi indek
d. Pengalamatan dilakukan secara random
e. Perlu penyimpanan tambahan berupa file index

Tahapan Pembuatan Program


  Tahapan Pembuatan Program

I. Tahapan-Tahapan Membuat Program

 A. Membuat Suatu Program Yang Kompleks

Untuk membuat program yang besar dan kompleks,
programmer membutuhkan tahapan-tahapan dibawah ini :

 1. Definisi Masalah
 2. Analisis Kebutuhan
3. Desain  Algoritma  /  Membuat  Rumusan  Pemecahan
    Masalah

  5. Bahasa Pemrograman

      6. Testing dan Debugging

      7. Dokumentasi

      8. Pemeliharaan

      B. Membuat Suatu Program Yang Sederhana

Untuk     membuat      suatu     program     yang     sederhana,
programmer tidak perlu menggunakan tujuh tahapan      diatas,
tetapi cukup beberapa tahap saja, seperti :

      1. Definisi Masalah

      2. Desain  Algoritma

      3. Bahasa Pemrograman

      4. Testing and Debugging


     II. Karakteristik Seorang Programmer

   1. Mampu menyusun algoritma dengan baik dan logis.

   2. Memiliki ketekunan dan ketelitian yang tinggi.

   3.  Menguasai   bahasa   dan  teknik  penulisan   program
   dengan baik.

   4. Dapat bekerja sama dalam suatu tim.

   5. Dapat bekerja secara efisien dan tepat waktu

III. Menulis Program Interaktif

  

  Program harus dapat melakukan validasi terhadap setiap
  data yang masuk.

  Program harus dapat mengecek setiap kemungkinan-
  kemungkinan yang penting, yang akan muncul pada data
  masukan.

  Buatlah format masukan sesederhana mungkin

  Buatlah agar program dapat memberikan tanda bahwa data
  yang dikehendaki sudah terpenuhi.

                                                                                    3

ANALISA STRUKTUR PROGRAM LANJUTAN


 ANALISA  STRUKTUR PROGRAM LANJUTAN

 I. Struktur Program

A. Struktur Berurutan (Sequence Structure)

 Struktur Berurutan  adalah  struktur program  yang  paling
 sederhana.  Setiap  baris  program  akan  dikerjakan  secara
 urut  dari atas ke  bawah   maka   hanya   ada  satu  cara
 memulainya    yaitu dari  bagian  atas,  dan  cara   untuk
 keluarnya yaitu dari bagian bawah.


B.  Struktur Seleksi(Selection Structure)

 Struktur  seleksi  untuk  melakukan  proses  pengujian  pada
suatu kondisi dalam pengambilan keputusan. Kondisi adalah
suatu  syarat yang   mempunyai    nilai kebenaran  True  atau
False.

Ada beberapa macam struktur instruksi IF atau Sruktur
Seleksi yaitu :
Struktur seleksi dengan IF 
 1.  Statement   If  berguna   untuk   memilih   satu  dari  dua
kemungkinan     yang   ada.  terjadi  apabila  kita dihadapkan
pada suatu Kondisi dengan dua pilihan BENAR        /SALAH.
Bentuk Umum :
if  (kondisi)
pernyataan ;

2. Statement/Perintah IF ...... ELSE
Bentuk umum      :

if (kondisi)
perintah1;
else
perintah 2;
end-if

  3. Statement/Perintah Nested IF
     Pernyataan if yang berada dalam pernyataan if yang lain
     Bentuk umum         :
     if (syarat)
    if (syarat)
       ....perintah;
    else
       ....perintah;
     else
    if (syarat)
       ....perintah;
    else
       ....perintah;

Selain   menggunakan       instruksi   IF,  Struktur   Seleksi    juga   dapat
menggunakan instruksi Switch Case (Seleksi Ganda).
Untuk  masalah  tertentu  instruksi  Switch   Case  lebih  memberi  kejelasan
dibandingkan dengan instruksi IF.
Bentuk umum dari Switch Case

  Bentuk Umum :
 switch (ekspresi integer atau karakter)
 {
      case konstanta1:
          ...perintah;
          break;
      case konstanta2:
          ...perintah;
          break;
      default :
          ...perintah;
          break;
  }

 C. Struktur Perulangan ( Looping Structure )

Struktur  perulangan  akan  melakukan  proses  berulang  ulang
selama   selama   Kondisi  bernilai  True  atau  selama   kondisi
perulangan terpenuhi.
Dan   Kondisi   akan  berhenti   jika hanya   keadaan    berubah
menjadi false atau kondisi perulangan tidak terpenuhi.

 Struktur Perulangan terdiri dari :

Bentuk umum penulisan proses LOOP :

1. Statement  While
2. Statement  Do.....While
3. Statement  FOR
   a. Statement FOR Positif
   b.  Statement FOR Negatif
   c.  Statement FOR bersarang ( Nested Loop )


1. While

  Perulangan akan terus akan dilaksanakan selama syarat
  tersebut terpenuhi.
  Bentuk Umum :
  while (syarat)
  pernyataan ;

  2. Statement Do.....While
     Perulangan akan dilaksanakan terlebih dahulu dan
  pengujian perulangan  dilakukan belakangan.

  Bentuk Umum :
  do
  pernyataan;
  while (syarat);

3. Statement  For

Bentuk Umum :

For (inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai)

Inisialisasi : pemberian nilai awal

pengubah nilai : mengatur naik/turun

Contoh :

Untuk perulangan positif

for  (a =1; a<=10; ++a)

Untuk perulangan negatif

for  (a=10; a>=1; --a)

      Nested  For
         Perulangan for di dalam perulangan for lainnya.
Bentuk Umum :
For (inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai)
{

      For (inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai)
     {

            perintah ;

       }
   }
 II. Compiller Dan Interpreter

     Source    program     yang    telah  ditulis  dengan     bahasa
     pemrograman tingkat tinggi, tidak dimengerti oleh komputer
     karena   komputer    hanya    mengerti   bahasa    mesin.   Oleh
     sebab  itu  source  program  harus  di  terjemahkan  ke  dalam
     bahasa mesin terlebih dahulu sebelum dijalankan

Source program            Penterjemah             Machine language

  Terdapat 2(dua) jenis penterjemah yaitu :

   1. Compiller
       Compiller       merupakan         penerjemah         bahasa
       pemrograman yang menterjemahkan instruksi-instruksi
       dalam  satu  kesatuan  modul  ke  dalam  bahasa  mesin
       sehingga dihasilkan suatu file executable.

   2. Interpreter
       Interpreter      merupakan         penerjemah        bahasa
       pemrograman       yang   menterjemahkan      instruksi  demi
       instruksi pada saat eksekusi program.

Perbedaan kedua penerjemah diatas adalah :

           Interpreter                              Compiller

 1. Menterjemahkan instruksi                1. Menterjemahkan
      per instruksi                     secara            keseluruhan

                                        sekaligus.

 2. Source program tidak harius         2. Source program harus ditulis
   ditulis dengan lengkap               dengan lengkap.

  3. Bila terjadi kesalahan             3.  Bila terjadi kesalahan kompilasi,
      kompilasi, dapat langsung         source program harus dibenarkan
   dibetulkan secara interaktif.        dan proses kompilasi diulang
                                        kembali.

  4. Tidak menghasilkan obyek           4. Dihasilkan obyek program.
   program

   5. Tidak menghasilkan                5. Dihasilkan executable program,
        executable program karena       sehingga dapat dijalankan di
    langsung dijalankan pada            keadaan prompt sistem
    saat program diinterpretasi.


6. proses interpretasi          6. Proses kompilasi lama,
terasa cepat, karena tiap-      karena seklaigus
tiap instruksi langsung         menterjemahkan seluruh
dikerjakan dan dapat            instruksi program.
dilihat hasilnya

7. Source program terus         7. Source program sudah
dipergunakan karena tidak       tidak dipergunakan lagi
dihasilkan executable           untuk mengerjakan
program.                        program.

8.  Proses pengerjaan           8. Proses pengerjaan
program lebih lambat,            program lebih cepat, karena
karena setiap instruksi          executable program sudah
dikerjakan harus                dalam bahasa mesin
diinterpretasikan ulang
kembali.

9.  Keamanan dari               9.  Keamanan dari program
program kurang terjamin,         lebih terjamin, karena yang
karena yang selalu              dipergunakan executable
digunakan source                 program.
program.


III. Debugging Dan Bentuk Kesalahan program

Debugging adalah penghilangan semua kesalahan yang
ditemukan    pada    saat   pengujian.   Kesalahan     terjadi
karena kecerobohan desain logika dan pengkodean.

 Adapun macam-macam bentuk kesalahan program
 yaitu

       SYNTAX ERROR

  Bentuk    kesalahan    program    yang   disebabkan     karena
  kesalahan     didalam   hal   penulisan    instruksi  didalam
  program.

  Contoh.

     - Count  ( dalam bahasa C++ )

     - Retur ( dalam bahasa C++ )

     - dan lain-lain

                                                                                       11
                                                                             8/11/2010

     RUN TIME ERROR

    Bentuk kesalahan program yang disebabkan karena
adanya  proses  arithmathic  yang  ILLEGAL  /  tidak  bisa
diproses.

Contoh.

       - B = ( 0 / 3 )

       - Akar Minus

       - dan lain-lain

   LOGIC ERROR

Bentuk    kesalahan    program   yang   disebabkan     karena
HUMAN-ERROR-LOGIC             (kesalahan    logika   program
yang dibuat oleh programmer)

Contoh.

- Hasil / output program yang tidak sesuai

- Kesalahan program yang tidak dapat dideteksi

- dan lain-lain

                                                                                     12

Tahapan Pembuatan Program


  Tahapan Pembuatan Program

I. Tahapan-Tahapan Membuat Program

 A. Membuat Suatu Program Yang Kompleks

Untuk membuat program yang besar dan kompleks,
programmer membutuhkan tahapan-tahapan dibawah ini :

 1. Definisi Masalah
 2. Analisis Kebutuhan
3. Desain  Algoritma  /  Membuat  Rumusan  Pemecahan
    Masalah

  5. Bahasa Pemrograman

      6. Testing dan Debugging

      7. Dokumentasi

      8. Pemeliharaan

      B. Membuat Suatu Program Yang Sederhana

Untuk     membuat      suatu     program     yang     sederhana,
programmer tidak perlu menggunakan tujuh tahapan      diatas,
tetapi cukup beberapa tahap saja, seperti :

      1. Definisi Masalah

      2. Desain  Algoritma

      3. Bahasa Pemrograman

      4. Testing and Debugging


     II. Karakteristik Seorang Programmer

   1. Mampu menyusun algoritma dengan baik dan logis.

   2. Memiliki ketekunan dan ketelitian yang tinggi.

   3.  Menguasai   bahasa   dan  teknik  penulisan   program
   dengan baik.

   4. Dapat bekerja sama dalam suatu tim.

   5. Dapat bekerja secara efisien dan tepat waktu

III. Menulis Program Interaktif

  

  Program harus dapat melakukan validasi terhadap setiap
  data yang masuk.

  Program harus dapat mengecek setiap kemungkinan-
  kemungkinan yang penting, yang akan muncul pada data
  masukan.

  Buatlah format masukan sesederhana mungkin

  Buatlah agar program dapat memberikan tanda bahwa data
  yang dikehendaki sudah terpenuhi.

                                                                     

ANALISA STRUKTUR PROGRAM


ANALISA STRUKTUR PROGRAM

I.  Flowchart

 adalah  metode   untuk menggambarkan     tahap-tahap
 pemecahan masalah dengan menggambarkan simbl-
 simbol  tertentu  yang   mudah   dimengerti,  mudah
 digunakan dan standar.

  Dalam penulisan flowchart dikenal 2 (dua)
  metode yaitu :

 A. Sistem Flowchart

   Adalah diagram alir yang menggambarkan suatu sistem
   peralatan komputer yang digunakan dalam proses
   pengolahan data serta hubungan antar peralatan tersebut.

 Pita Magnetik       Kartu Plong/keyboard      Punched Paper Tape

Input / Output           Magnetic Drum            Process

       Off Line Storage     Proses Sortir           Proses Merge

       On Line Storage/VDU    Magnetic Disc               Arus

     Contoh :

                                Keyboard

                                CPU          DISKET

                                VDU

Contoh System Flowchart

   B. Program Flowchart

   Adalah diagram alir yang menggambarkan urutan logika
   dari suatu prosedur pemecahan masalah.

II. Pseudocode

 Pseudocode  berasal  dari  kata pseudo  yang  berarti  mirip
 atau menyerupai dan code  yang berarti program.
 Pseudocode  adalah  teknik  tulisan  untuk  menggambarkan
 algoritma  menggunakan     kode  yang  mirip  dengan   kode  pemrograman yang sebenarnya.